Rabu, 05 Desember 2012


Cara Koneksi Visual basic 6.0 ke SQL Server 2000

Membuat koneksi database baik itu menggunakan Visual Basic 6.0 maupun Visual Basic .NET pada dasarnya sama. Di bawah ini akan saya coba jelaskan cara sederhana untuk membuat koneksi dengan SQL Server Database menggunakan Visual Basic 6.0. Artikel ini hanya ditujukan buat teman-teman yang ingin mengetahui cara mengkoneksikan program Visual Basic ke dalam database SQL.
Langkah pertama, buka program Visual Basic 6.0 dan buat project baru dengan memilih Standar EXE pada menu tampilan awan Visual Basic 6.0.
Langkah kedua, pilih menu project dan pilih menu References. Dalam kotak dialog References, cari “Microsoft ActiveX Data Objects 2.8 Library” atau “Microsoft ActiveX Data Objects 2.6 Library” atau “Microsoft ActiveX Data Objects 2.7 Library”. Pilih salah satu, semuanya sama saja terserah Anda. Centang library tersebut dan klik OK.
Langkah ketiga, buat modul baru dalam project kita dengan mengklik menu Project > Add Module. Pada kotak dialog yang muncul, klik Open. Dalam modul yang baru kita buat ketikkan:
Public dB As New ADODB.Connection
Langkah keempat, buka Form1 yang terdapat dalamProject Explorer (biasanya di sebelah kanan) dengan cara Double Click pada Form1. Form1 akan terbuka. Double Click Form1 dimana saja, maka anda akan masuk ke dalam tampilan Code View . Kode yang muncul akan terlihat seperti di bawah ini:
Private Sub Form_Load()
End Sub
Langkah kelima, ketikkan perintah di bawah ini di antara Sub Form_Load() dan End Sub:
On error goto Ern
dB.Provider = “SQLOLEDB.1;server=(local);User ID=sa;password=asianet;Initial Catalog=Penjualan”
dB.Open
MsgBox “Koneksi sukses.”
Exit sub
Ern:
MsgBox “Koneksi Gagal”
Keterangan :
(local), mengindikasikan lokasi server Anda. Jika aplikasi kita hanya akan mengakses ke SQL Server dalam komputer local, gunakan (local). Sebaliknya jika aplikasi kita digunakan agar terhubung ke jaringan, sebaiknya gunakan sesuai nama server (komputer) dalam jaringan. (sorry kalo kata-katanya agak kurang dipahami… J).
User ID=sa;password=asianet. Bila saat installasi SQL Server pertama kali kita menggunakan User ID ‘sa’ dan password=asianet. Maka User ID dan passwordnya harus dimasukkan di sini. Lain waktu akan saya terangkan cara Installasi SQL Server 2000, kalo SQL Server yang 2005 agak gampang (tapi, semuanya tergantung dimana kita memakai Instance default atau tidak atau menggunakan SQL Server authentication atau tidak).
Initial Catalog=Penjualan. Maksudnya, nama database kita apa? Disini databasenya saya namakan ‘Penjualan’

http://rockrr.blogspot.com/2012/04/cara-koneksi-visual-basic-60-ke-sql.html

Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan untuk membuat atau mendefinisikan obyek-obyek di dalam database. Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari tabel yang disimpan dalam file khusus disebut data dictionary/directory.

Contoh sintaks DDL dalam pembuatan database/table,index dan view :
1. Pembuatan Database
Bentuk umumnya : CREATE DATABASE nama_db
Contoh : Buat database dengan nama organisasi PT. ABC
Sintaks : CREATE DATABASE PT.ABC

2. Pembuatan Tabel
Bentuk umumnya : CREATE TABLE nama_table(nama_kolom1 jenis_kolom1, nama_kolom2 jenis_kolom2, ...)
Contoh : Buat tabel mahasiswa yang terdiri dari NIM dengan panjang 8 char, Nama dengan panjang 30 char, Alamat dengan panjang 40 char, Jenkel dengan panjang 1 char
Sintaks : CREATE TABLE Mahasiswa(NIM char(8) NOT NULL, Nama char(30) NOT NULL, Alamat char(40) NOT NULL, JenKel char(1) NOT NULL)

3. Pembuatan Index
Bentuk umumnya : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index ON nama_table (nama_kolom)
Contoh : Buat index data mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIN dimana NIM tidak boleh sama
Sintaks : CREATE UNIQUE INDEX MHSIN ON MHS(NIM)

4. Pembuatan View
Bentuk umumnya : CREATE VIEW [(nama_kolom1, ...)] AS SELECT statement [WITH CHECK OPTION]
Contoh : Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
Sintaks : CREATE VIEW MHSVIEW AS SELECT * FROM MHS

Contoh sintaks DDL untuk menghapus database/table,index dan view :
1. Menghapus Database
Bentuk umumnya : DROP DATABASE nama_db

2. Menghapus Tabel
Bentuk umumnya : DROP TABLE nama_table

3. Menghapus Index
Bentuk umumnya : DROP INDEX nama_index

4. Menghapus View
Bentuk umumnya : DROP VIEW nama_view

Contoh sintaks DDL untuk mengubah struktur tabel :
1. Menambahkan kolom
Bentuk umumnya : ALTER TABLE nama_table> ADD (nama_kolom jenis_kolom)
Contoh : Tambahkan kolom NoTelp dengan panjang 8 char pada tabel mahasiswa
Sintaks : ALTER TABLE Mahasiswa ADD (NoTelp char(8))

2. Mengubah panjang kolom
Bentuk umumnya : ALTER TABLE nama_table MODIFY (nama_kolom jenis_kolom)
Contoh : Ubah panjang kolom alamat menjadi 50 char
Sintaks : ALTER TABLE Mahasiswa MODIFY (Alamat char(50))

3. Menghapus kolom
Bentuk umumnya : ALTER TABLE nama_table> DROP (nama_kolom jenis_kolom)
Contoh : Hapus kolom JenKel dari tabel mahasiswa
Sintaks : ALTER TABLE Mahasiswa DROP (JenKel char(1))



Pada Data Definiton Language (DDL) berkaitan mengenai struktur tabel.
perintah - perintah yang termasuk dalam DDL antara lain :


    Create

    Biasa digunakan untuk membuat suatu tabel. sintaksnya adalah :

    [ CREATE TABLE nama_tabel (
    nama_field ke-1 tipe_data ( lebar_field ), ......, nama_field ke-n tipe_data ( lebar_field ) ) ;]
    contoh 1 :
    buatlah sebuah tabel barang dengan field kode_barang char(6), nama barang varchar2(25), satuan_barang varchar(20), dan stok barang number(4), primary key-nya adalah kode barang.

    sintaksnya :
    CREATE TABLE barang (
    Kode_Barang char(6)
    Nama_Barang varchar2(25),
    Satuan_Barang varchar(20),
    Stok_Barang number(4),
    Constraint pk_barang primary key(Kode_Barang)
    );

    Alter

    Digunakan untuk mengedit tabel yang telah ada. dalam pengeditan tabel ini ada beberapa kemungkinan, diantaranya adalah mengubah dalam artian memodifikasi salah satu atau beberapa field pada tabel tersebut atau dalam artian menambah satu atau beberapa field pada tabel tersebut.

    sintaks umumnya adalah :

    [ ALTER TABLE nama_tabel
    ADD | MODIFY nama_field ke-1 tipe_data ( lebar_field ) ;]
    contoh 2 :
    mengacu pada contoh 1, ubah tipe data Satuan_Barang menjadi char(5)

    sintaksnya :
    ALTER TABLE barang
    modify Satuan_Barang char(5);

    Drop

    Terkadang anda diharuskan menghapus sebuah tabel yang telah anda buat, hal ini mungkin disebabkan karena tabel yang anda buat salah, atau tidak diperlukan. untuk itu digunakan perintah Drop.

    sintaks umumnya adalah :

    [ DROP TABLE nama_tabel ;]
    contoh 3 :
    hapus tabel 'barang' yang telah dibuat pada contoh 1

    sintaksnya :
    DROP TABLE barang

    Keterangan :
    perintah drop tabel ini akan berhasil jika tabel yang dihapus adalah tabel yang tidak ada relasinya ( tabel yang berdiri sendiri ). juga akan berhasil jika yang anda hapus adalah tabel relasi ( tabel yang mengacu pada tabel lain ).

Cara Sistem Operasi Mengendalikan Proses Sistem Aplikasi



Bagaimana sisitem operasi mengendalikan proses sistem aplikasi sehingga mudah digunakan user ?
Proses dalam sistem operasi

Proses dalam sistem operasi
Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor adalah sebuah cip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi program komputer. Dalam setiap detiknya prosesor dapat menjalankan jutaan instruksi, data, program counter, register pemroses, stack data, alamat pengiriman dan variabel pendukung lainnya.

Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sofware yang pertama kali dibaca oleh komputer pada saat booting sebagai dasar pengoperasian komputer. Terdapat 2 jenis sistem operasi berdasarkan tampilan antarmuka kepada penggunanya (user interface) yaitu yang berbasis CUI (Character User Interface) dan berbasis GUI (Graphical User Interface). Sistem operasi berbasis CUI, misalnya : DOS (Disk Operating Sistem) dan Sistem Operasi UNIX dan Linux pada mode terminal atau konsol. Sedangkan sistem operasi berbasis GUI, misalnya : Microsoft Windows 9x, 2000, NT, XP, serta sistem operasi UNIX dan Linux yang telah mendukung GUI.

Program Aplikasi
Program Aplikasi atau Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Atau secara sederhana dapat di artikan sebagai perangkat lunak yang di buat untuk tujuan spesifik. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata (mikrosoft office, office.org writer, dll), pengolah gambar grafis (CorelDraw, adobe illustrator, inDesign, dll), dan pemutar media (winamp, media player, nero showtime, dll).

Operasi-operasi pada proses
Sistem operasi dalam mengelola proses dapat melakukan operasi-operasi terhadap proses. Operasi tersebut adalah :

Penciptaan proses
o   Penghancuran/terminasi proses
o   Penundaan proses
o   Pelanjutan kembali proses
o   Pengubahan prioritas proses
o   Memblok proses
o   Membangunkan proses
o   Menjadwalkan proses
o   Memungkinkan proses berkomunikasi dengan proses lain.

Pengendalian proses
Dalam pengendalian antar proses,sistem operasi menggunakan metode:
o   Saling melanjutkan (interleave), Sistem  operasi  harus  dapat  kembali  melanjutkan  proses  setelah  melayani proses lain.
o   Kebijaksaan tertentu, Sistem   operasi   harus   mengalokasikan   sumber   daya   ke   proses   berdasar prioritasnya.
o   Komunikasi antar proses dan penciptaan proses, Sistem operasi harus mendukung komunikasi dan penciptaan antar proses (menstrukturkan aplikasi).

Status (state) proses
Sebuah proses akan mengalami serangkaian state diskrit. Beragam kejadian dapat menyebabkan perubahan state proses. Tiga state tersebut adalah sebagai berikut :
1.   Running, Proses sedang mengeksekusi instruksi proses
2.   Ready, Proses   siap   dieksekusi,   tetapi   proses   tidak tersedia untuk eksekusi proses ini.
3.   Blocked, Proses   menunggu   kejadian   untuk   melengkapi tugasnya.

Tahap-tahap penciptaan proses
Penciptaan proses dapat disebabkan beragam sebab. Penciptaan proses meliputi beberapa tahap :
Beri satu identifier unik ke proses baru. Isian baru ditambahkan ke tabel proses utama yang berisi satu isian perproses.
o   Alokasikan ruang untuk proses.
o   PCB harus diinisialisasi.
o   Kaitan-kaitan antar tabel dan senarai yang cocok dibuat.
o   Bila diperlukan struktur data lain maka segera dibuat struktur data itu.

Penghancuran proses
Penghancuran proses melibatkan pembebasan proses dari sistem, yaitu :
o   Sumber daya-sumber daya yang dipakai dikembalikan.
o   Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.
o   PCB dihapus (ruang memori PCB dikembalikan ke pool memori bebas).
Penghancuran lebih rumit bila proses telah menciptakan proses-proses lain. Terdapat dua pendekatan, yaitu :
1.   Pada beberapa sistem, proses-proses turunan dihancurkan saat proses induk dihancurkan secara otomatis.
2.   Beberapa sistem lain menganggap proses anak independen terhadap proses induk, sehingga proses anak tidak secara otomatis dihancurkan saat proses induk dihancurkan.

Alasan-alasan penghancuran proses, sebagai berikut.

Pengalihan proses
Kelihatannya pengalihan proses (process switching) adalah sepele. Pada suatu saat, proses runningdiinterupsi dan sistem operasi memberi proses lain state running dan menggilir kendali ke proses itu.
Dalam hal ini muncul beberapa masalah, yaitu :
o   Kejadian-kejadian apa yang memicu alih proses ?
Masalah  lain  adalah  terdapatnya  perbedaan  antara  alih  proses  (process switching) dan alih konteks (context switching).
o   Apa yang harus dilakukan sistem operasi terhadap beragam struktur data yang dibawah kendalinya dalam alih proses ?

Kejadian-kejadian penyebab pengalihan proses

Kejadian-kejadian yang menyebabkan terjadinya alih proses adalah :
Interupsi sistem, disebabkan kejadian eksternal dan tak bergantung proses yang saat itu sedang running. Contoh : selesainya operasi masukan/keluaran. Pada kejadian interupsi, kendali lebih dulu ditransfer keinterrupt handler yang melakukan penyimpanan data-data dan kemudian beralih ke rutin sistem operasi yang berkaitan dengan tipe interupsi itu. 

Tipe-tipeinterupsi antara lain :
Trap, Adalah interupsi karena terjadinya kesalahan atau kondisi kekecualian (exception conditions) yang dihasilkan proses yang running, seperti usaha illegal dalam mengakses file. Dengan trap, sistem operasi menentukan apakah kesalahan yang dibuat merupakan kesalahan fatal ?
Kemungkinan yang dilakukan adalah menjalankan prosedur pemulihan atau memperingkatkan ke pemakai. Saat terjadi trap, mungkin terjadi pengalihan proses mungkin pula resume proses.
Supervisor call, yaitu panggilan meminta atau mengaktifkan bagian sistem operasi. Contoh: Proses pemakai running meminta layanan masukan/keluaran seperti membuka file. Panggilan ini menghasilkan transfer ke rutin bagian sistem operasi. Biasanya, penggunaan system call membuat proses pemakaiblocked karena diaktifkan proses kernel (sistem operasi).
Pengalihan proses
Pengalihan proses terjadi jika proses yang running beralih menjadi state lain (ready, blocked) kemudian sistem operasi membuat perubahan-perubahan berarti terhadap lingkungan.

Langkah-langkah yang terlibat dalam pengalihan proses sebagai berikut :
o   Simpan konteks pemroses, termasuk register PC dan register-register lain.
o   Perbarui PCB proses yang running. Pelaksanaan termasuk mengubah state proses menjadi salah satu state (ready, blocked, suspendedready).
o   Field-field yang relevan juga diperbarui misalnya alasan meninggalkan state running dan informasi akunting.
o   Pindahkan PCB proses ke senarai yang cocok (ready, blocked).
o   Pilih satu proses lain untuk dieksekusi sesuai dengan teknik penjadwalan.
o   Perbarui PCB proses yang dipilih termasuk perubahan state menjadi running.
o   Perbarui struktur-struktur data manajemen memori. Pekerjaan ini sesuai dengan pengelolaan translasi alamat.
o   Kembalikan konteks pemroses dengan konteks simpanan yang memberitahu konteks proses terakhir saat dialihkan dari state running.
o   Pengembalian konteks ini dilakukan dengan memuatkan nilai-nilai register PC dan register-register lain dengan nilai konteks yang tersimpan.
o   Pengalihan proses melibatkan pengalihan konteks dan perubahan state, memerlukan usaha lebih besar daripada pengalihan konteks.

Tabel-tabel proses
Tiap proses mempunyai state yang perlu diperhatikan sistem operasi yang dicatat dalam beragam tabel atau senarai yang saling berhubungan, yaitu :
o   Tabel informasi manajemen memori, Untuk menjaga keutuhan memori utama dan memori sekunder yang menyimpan informasi tentang :
o   Tabel informasi manajemen masukan/keluaran,Untuk mengelola perangkat masukan/keluaran, dimana perangkat tersebut digunakan proses tertenty, sehingga perlu dijaga agar proses lain tidak memakainya. Sistem operasi perlu mengetahui status operasi masukan/keluaran dan lokasi memori utama yang digunakan untuk transfer data.
o   Tabel informasi sistem file, Berisi informasi mengenai ekstensi file, lokasi pada memori sekunder, status saat itu dan menyimpan atribut-atribut file lainnya.
o   Tabel proses, Untuk mengelola informasi proses di sistem operasi, lokasinya di memori, status dan atribut proses lainnya.
Proses ditempatkan di memori utama di lokasi tertentu, proses mempunyai satu ruang alamat tersendiri. Ruang alamat yang digunakan proses disebut citra proses (process image), karena selain seluruh kode biner program, proses ditambahi atribut-atribut lain yang berkaitan penempatannya pada suatu lokasi memori dan status eksekusi pada saat itu.

Tugas – Tugas Sistem Operasi
1.   Menyediakan antarmuka pengguna (user interface)berupa :
o   Melakukan perintah (command-base user interface) dalam bentuk teks.
o   Mengarahkan menu (menu driven)
o   Antarmuka unit grafik (graphical user interface-GUI).
o   Kombinasi ikon dan menu untuk menerima dan melaksanakan perintah.
2.   Menyediakan informasi yang berkaitan dengan hardware, yaitu berupa perangkat yang aktif atau pasif, dan mengendalikan perangkat I/O.
3.   Melakukan tugas pengolahan dan pengendalian sumber daya dalam sebuah proses sebagai berikut:
o   Multitasking, yaitu melakukan tugas secara serentak atau sekaligus pada aplikasi yang sama maupun berbeda.
o   Multiprocessing, penggunaan atau pemrosesan sebuah program secara serentak oleh beberapa unit CPU.
o   Timesharing, menggunakan sistem komputer yang sama pada banyak pengguna.
o   Multithreading, memproses aktivitas pada bentuk yang sama dengan multitasking tetapi pada aplikasi tunggal.
o   Scalability dan Network, upaya komputer dalam mengendalikan dan meningkatkan kewaspadaan dan keamanan jumlah pengguna dan memperluas pelayanan.
4.   Pengelolaan file dan direktori data, yaitu memastikan file-file dalam penyimpanan sekunder tersedia jika diperlukan, dan mengamankan dari pengguna yang tidak diizinkan.

Layanan Sistem Operasi

Senuah sistem operasi yang baik harus memiliki layanan berupa eksekusi program, operasi I/O, menipulasi sistem file, komunikasi, dan deteksi kesalahan. Dalam pemakaian secara multiuser sistem dapat lebih menguntungkan yaitu lebih efisien karena pemakaian sumber daya bersama antara pengguna. Sebagai fungsi layanan bersama tersebut maka sistem operasi akan memberikan efisiensi pengguna sistem berupa:
o   Resource allocator, yaitu mengalokasikan sumber daya ke beberapa pengguna atau pekerjaan yang berkalan pada saat yang bersamaan.
o   Protection, menjamin akses ke sistem sumber daya yang dikendalikan (akses pengguna ke sistem menjadi terkendali)
o   Accounting, yaitu merekam kegiatan pengguna, jatah pemakaian sumber daya (keadilan atau kebijakan)

Eksekusi program merupakan kemampuan sistem untuk memuat program ke memori dan menjalankan program. Pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya hardware, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk melakukan operasi I/O atas nama pengguna. Manipulasi sistem file adalah kemampuan program untuk melakukan operasi pada file (membaca, menulis, membuat dan menghapus file). Komunikasi adalah pertukaran data atau informasi antar dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer (atau lebih). Deteksi kesalahan (error) adalah menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi error hardware maupun operasi.

Struktur Sistem Operasi
Silberschatz, Galvin, Gagne (2003), berpendapat bahwa umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut:

Manajemen proses
o   Manajemen memori utama.
o   Manajemen memori skunder.
o   Manajemen sistem I/O (input/output).
o   Manajemen file.
o   Sistem proteksi.
o   Jaringan.
o   Sistem command interpreter.

Manajemen proses

Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang dieksekusi. Sebuh proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya, sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, file-file, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
o   Pembuatan dan penghapusan proses user dan sistem proses.
o   Menunda atau melanjutkan proses.
o   Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
o   Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
o   Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

Manajemen memori utama

Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat sendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akases datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
o   menjaga track memori yang sedang diguanakan dan siapa yang menggunakannya.
o   memilih program yang akan di-load ke memori.
o   Mengalokasikan dan men-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

Manajemen memori skunder
Data tersimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karenan itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan secondary storage yang bersifat permanen dan mempu menampung data dengan ukuran besar. Contoh dari memori skunder adalah harddisk, disket, USB flash disk, dan lain-lain. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk management seperti free space management, alokasi penyimpanan, dan penjadwalan disk.

Manajemen sistem I/OManajemen sistem I/O biasa juga disebut sebagai device manager, yang bertugas menyediakan device driver´yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard disk, CD-ROM dan disket. Komponen sistem operasi untuk sistem I/O adalah sebagai berikut:
o   Buffer: berfungsi untuk sementara menampung data dari/ke perangkat I/O.
o   Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dan sebagainya).
o   Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi detail untuk hardware I/O tertentu.

Manajemen file
File adalah sekumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarki (direktori, volume, dan lain-lain). Tanggung jawab sistem operasi adalah:
o   Pembuatan dan penghapusan file.
o   Pembuatan dan penghapusan direktori.
o   Mendukung manipulasi file dan direktori.
o   Memetakan file ke secondary storage.
o   Melakukan backup file ke media penyimpanan permanen (non volatile).

Sistem proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengendalikan akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem suber daya. Mekanisme proteksi seharusnya:
o  Dapat membedakan antara pengguna yang diizinkan dan yang belum.
o  Menentukan kendali.
o  Menyediakan alat pengatur.

Jaringan
Sistem distribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung memlaui jaringan komunikasi sistem terdistribusi yang menyediakan akases pengguna ke berbagai macam sumber daya sistem. Akses tersebut menyebabkan meningkatnya:
o   Kecepatan komputer,
o   Ketersediaan data,
o   Kehandalan (enhanced reliability).

Sistem command-interpreter
Sistem operasi menunggu instruksi dapri pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line interpreter, shell pada UNIX. Sistem command interpreter sangat bervariasi antara satu sistem operasi dengan sistem operasi lainnya dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi perangkat I/O yang ada. Contohnya CLI, Windows, pen-based (touch), dan lain-lain.

Klasifikasi Sistem Operasi
Sistem operasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.   Berdasarkan skala arsitekturnya (bit), sistem operasi dibedakan menjadi sistem operasi berskala 8-bit, 16-bit, 32-bit, dan 64-bit. Sistem operasi dengan skala 8-bit dan 16-bit saat ini sudah mulai ditinggalkan, sedangkan saat ini kebanyakan yang digunakan adalah skala 32-bit, seperti sistem operasi Microsoft Windows NT, Windows 2000, Windows XP, LINUX, IBM OS/400, Sun Solaris). Sedangkan yang baru dan masih jarang ditemui di pasaran adalah skala 64-bit. Seperti Windows XP 64-bit, Digital UNIX, Open VMS, IBM AIX for RS/6000, SGI IRIX, dan HP-UX.

2.   Klasifikasi sistem operasi berdasarkan end-user interface.
Command driven. Biasa juga disebut command line dimana perintah sistem operasi diketikkan pada prompt perintah atau dieksekusi melalui script file (misalnya pada sistem operasi DOS, UNIX, atau XENIX).
Graphical user interface (GUI). Pengguna akhir menggunakan mouse atau alat penunjuk (pointer) yang lain untuk memilih objek yang mewakili suatu instruksi spesifik (misalnya: semua sistem operasi Windows, IBM OS/2, MAC-OS, LINUX).

3.   Klasifikasi sistem operasi berdasarkan pengguna:
o   Single-user single-tasking: sistem operasi yang hanya mampu untuk melayani satu pengguna pada satu saat untuk satu instruksi dalam satu siklus proses (misal MS-DOS).
o   Single-user multi-tasking: sistem operasi yang hanya mampu untuk melayani satu pengguna pada satu saat tetapi mampu untuk mengeksekusi beberapa instruksi dalam satu siklus proses (misalnya Windows 95, IBM OS/2, MAC-OS).
o   Multi-user multi-tasking: sistem operasi yang mampu untuk melayani beberapa pengguna sekaligus dalam satu waktu dan juga mampu untuk menjalankan beberapa instruksi sekaligus dalam satu siklus proses.

4.   Klasifikasi sistem operasi berdasarkan pangsa pasar:

o   Sistem operasi server/network, seperti Windows NT Server, Windows XP, IBM AIX for RS/6000, Digital UNIX, Open VMS, HP-UX, Sun Solaris, dan IBM OS/400, LINUX.
o   Sistem operasi desktop, seperti Windows 95 / Windows NT Workstation, Windows XP, LINUX, OS/2 Wrap, MacOS, Java.
o   Sistem operasi Hanheld, seperti Windows CE, GEOS, Magic Cap.
SUMBER :